Artikel Smart ABA dan Smart BIT
HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN SELAMA MASA KEHAMILAN
Selama masa kehamilan
Artikel ini telah dibaca: 18542 kali, sejak 11 Mei 2013
Waktu terakhir dibaca 14 Desember 2024, jam 17:20:25
Hal-hal yang penting diperhatikan selama masa kehamilan
Selama masa kehamilan
Selama hamil:
- Teruskan diet organik yang sangat berkualitas, hilangkan atau sangat kurangi gula dan makanan olahan.
- Teruskan multivitamin dan multimineral lengkap yang mudah diserap, dengan paling tidak mengandung 1.800 mg kalsium dan 800 mcg asam folat. Juga 2.000 IU atau lebih vitamin D, Omega-3 dan fish-oil bebas merkuri, dan probiotik.
- Lanjutkan pengobatan terapi/maintenance pada penyakit-penyakit yang ada, termasuk masalah TORCH.
- Jika mungkin, hindari perlakuan terhadap gigi, terutama penambalan atau pembuangan tambalan amalgam.
- Jika mungkin, hindari penggunaan antibiotik dan obat-obat resep maupun bebas. Tidak ada obat yang telah terbukti seratus persen aman saat kehamilan, terlebih lagi antidepresan sangat berbahaya digunakan saat hamil.
- Teruskan program senam untuk memperbaiki sirkulasi dan merangsang peristaltik guna melancarkan buang air besar (karena hormon-hormon kehamilan akan memperlambat pergerakan usus). Sebagai tambahan, konsumsi serat dari sumber yang berkualitas, misalnya flax seed, pysillium husk, bran, nuts, whole grain, seeds, dlsb.
- Konsumsi paling tidak 80 gram protein per hari, dari bahan organik berkualitas seperti kalkun, ayam, kacang-kacangan, whey, daging, telur, yang dipecah menjadi 4-5 porsi.
- Selalu siap dengan kudapan/camilan yang kaya protein pada mereka yang berkecenderungan gula darah rendah.
- Hindari vaksin flu dan lainnya. Jika diperlukan Rhogam (karena ibu rhesus negatif), pastikan bahwa tidak mengandung thimerosal.
- Jika sakit, perbanyak istirahat, minum air hangat dengan lemon, konsumsi vitamin C dan Echinacea drops.
- Hindari USG kecuali jika sangat diperlukan. Terdapat penelitian yang menunjukkan USG pranatal mempengaruhi perkembangan otak, bahkan terdapat 1 artikel yang menyebutkan hubungan antara USG dengan autisme.
- Minimalisir prosedur invasif selama proses kelahiran, misalnya induksi dengan Pitocin, penghilang nyeri, anestesi epidural, forceps, sectio-caesar, penjepitan/pemotongan tali pusat dini, dlsb. Terdapat artikel yang menunjukkan peningkatan risiko autisme terhadap prosedur-prosedur tersebut. Penggunaan obat-obat dan tindakan dapat dihindari dengan tehnik pernapasan dan relaksasi yang benar/sesuai, serta support yang adekuat saat persalinan.
- Ternyata risiko terjadinya autisme lebih tinggi pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan sectio-caesar dibandingkan dengan kelahiran spontan, oleh karena fungsi nerologis bayi meningkat saat kepala bayi menyesuaikan jalan lahir (molding).
- Pilih fasilitas/penyedia (rumah sakit, klinik bidan) dan penolong kelahiran (dokter kebidanan, bidan) secara bijaksana. Jangan berdasarkan lokasi/jarak ataupun karena dibiayai asuransi, tetapi pilihlah fasilitas/penyedia yang mendukung hal-hal tersebut di atas.
- Berjalan-jalan serta dalam posisi tegak selama dalam proses kelahiran serta posisi empat saat meneran akan memaksimalkan kemampuan panggul untuk meregang dan membuka serta mempermudah jalan lahir. Hal ini akan meminimalisir penggunaan kekuatan oleh dokter saat melakukan bantuan tarikan, ekstraksi vakum dan forceps. Berbagai bentuk tarikan dan rotasi pada bayi akan mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap fungsi sistem syaraf.
- Selama kehamilan, carilah dokter spesialis anak yang menerima pandangan tentang masalah-masalah kesehatan ini serta perawatan invasif dengan obat-obat dan vaksin.
Artikel ini juga bisa dibaca di kid-aba.com