Artikel Smart ABA dan Smart BIT
AUTISME & BIT : [RINGKASAN 08 DARI 17 BIT] ::: ENZIM-ENZIM PENCERNAAN
Enzim-enzim pencernaan bagi penyandang autisme
Ayo verbal,,ayo sekolah reguler
Artikel ini telah dibaca: 20935 kali, sejak 25 Mei 2013
Waktu terakhir dibaca 04 Oktober 2024, jam 11:45:50
AUTISME & BIT : [Ringkasan 08 dari 17 BIT] ::: Enzim-enzim Pencernaan
Enzim-enzim pencernaan bagi penyandang autisme
Ayo verbal,,ayo sekolah reguler
ENZIM-ENZIM PENCERNAAN
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
(Dokter Spesialis Anak. Konsultan Autisme, Applied Behavior Analysis, dan Biomedical Intervention Therapy)
DASAR PEMIKIRAN :
Normalnya tubuh memproduksi berbagai enzim-enzim perncernaan untuk memecah molekul besar makanan menjadi yang lebih kecil sehingga dapat diserap.
Berbagai enzim berbeda dibutuhkan untuk berbagai jenis protein, karbohidrat, dan lemak.
Penyandang autisme kadang memiliki kadar yang rendah pada enzim-enzim tertentu, atau enzim yang kurang aktif, ataupun keduanya. Masalah enzim merupakan hal yang umum terjadi pada anak-anak dengan masalah pencernaan (konstipasi atau diare kronik).
Satu jenis enzim pencernaan, yaitu DPP 4, mudah dideaktivasi oleh sejumlah kecil toksin termasuk merkuri dan organofosfat (pestisid semprot).
DPP4 dibutuhkan untuk mencerna beberapa peptida dari casein dan bahan-bahan lainnya yang dapat menyebabkan efek menyerupai opioid.
TERAPI :
Gunakan (makan) enzim pencernaan pada setiap makan, biasanya pada saat mulai makan.
Gunakan enzim yang selengkap mungkin. Enzim protease dibutuhkan untuk protein, lipase untuk lemak, dan disakaridase dan enzim-enzim lainnya untuk karbohidrat.
Perlu diperhatikan bahwa rekomendasi pemberian enzim pencernaan adalah sebagai _*tambahan*_ pada diet khusus, dan _*bukannya*_ merupakan pengganti dari diet khusus tersebut. Jika anak mempunyai masalah pencernaan terhadap terigu dan produk-produk susu, hal yang terbaik adalah menghindarinya, dan penggunaan enzim-enzim pencernaan hanya merupakan tindakan berjaga-jaga terhadap paparan yang tidak diketahui atau tersembunyi.
Kadang selama terapi detoksifikasi, bahan-bahan toksik seperti merkuri dibebaskan dari serpihan di dalam sel dan mereka dibuang melalui empedu. Maka, saat merkuri tersebut berada di usus halus, mereka dapat mengikat dan menginaktifkan enzim-enzim pencernaan yaitu enzim-enzim peptidase (DPP 4) dan disakaridase yang dibutuhkan untuk mengurai gula-gula kompleks.
TESTING :
Suatu analisis tinja untuk pemeriksaan pencernaan secara menyeluruh dapat memperlihatkan jenis-jenis makanan yang tidak dicerna dengan baik, dan memberikan petunjuk tentang masalah pada enzim-enzim pencernaan tertentu.
Efektivitas terapi berdasar penilaian oleh orangtua (Parent Rating) :
Dari 737 laporan : 3% memburuk, 42% tidak ada perubahan, 56% membaik.
PENELITIAN :
Penelitian oleh Horvath dkk. dan Kushak/Buie menemukan bahwa banyak penyandang autisme memiliki gangguan pada pencernaan karbohidrat.
- Horvath K et al. Gastrointestinal abnormalities in children with autistic disorder. J. Pediatrics 135 No.5 (1999) 559-563
- Horvath K and Perman JA. Autistic disorder and gastrointestinal disease. Curr Opinion in Pediatrics, 14 (2002) 583
- Kushak R and Buie T. Disaccharidase deficiencies in patients with autistic spectrum disorders. Presented at DAN! New Orleans. Jan 2004.
Artikel ini juga bisa dibaca di kid-aba.com